BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Pengertian masyarakat
Masyarakat adalah suatu kelompok
manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma adat yang sama-sama
di taati dalam lingkungannya.
Tatanan kehidupan, norma-norma yang
mereka miliki itulah yang menjadi dasar kehidupan sosial dalam lingkungan
mereka, sehingga dapat membentuk suatu kelompok manusia yang memiliki cirri
kehidupan yang khas.
Masyarakat itu timbul dalam setiap
kumpulan individu, yang telah lama hidup dan bekerja sama dalam waktu yang
cukup lama.
·
Masyarakat perkotaan
Masyarakat perkotaan sering disebut
juga Urban Community. Pengertian masyarakt kota lebih ditekankan pada
sifat-sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan
masyarakat pedesaan.
Perhatian masyarakat perkotaan tidak
terbatas pada aspek-aspek seperti pakaian, makanan dan perumahan, tetapi
mempunyai perhatian yang lebih luas lagi. Masyarakat perkotaan sudah memandang
kebutuhan hidup, artinya tidak hanya sekedarnya atau apa adanya. Hal ini
disebabkan karena pengaruh pandangan warga kota sekitarnya. Misalnya dalam hal
menghidangkan makanan, yang di utamakan adalah bahwa makanan yang di hidangkan
tersebut memberikan kesan bahwa yang menghidangkannya memiliki kedudukan sosial
yang tinggi. Demikian pula masalah pakaian masyarakat kota memandang pakaian
pun sebagai alat kebutuhan sosial. Bahkan pakaian yang di pakai merupakan
perwujudan dari kedudukan sosial si pemakai.
·
Masyarakat pedesaan
Yaitu suatu masyarakat yang hidup
didaerah atau desa yang biasanya bermata pencaharian di bidang pertanian
perikanan, perkebunan dan sebagainya
Hubungan sosial pada masyarakat desa
terjadi secara kekeluargaan, dan jauh menyangkut masalah-masalah pribadi, satu
dengan yang lainmengenal secara rapat, menghayati secara mendasar.
Pertemuan-pertemuan dan kerja sama untuk kepentingan individu. Segala kehidupan
sehari-hari diwarnai dengan gotong royong. Misalnya : mendirikan rumah,
mengerjakan sawah, menggali sumur, maupun melayat orang meninggal.
Masyarakat depesaan mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut :
Ø Masyarakat
pedesaan diantara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila
dibandingkan dengan hubungan mereka dengan masyarakat lainnya di luar
batas-batas wilayahnya.
Ø Sistem
kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar sistem kekeluargaan
Ø Sebagian
besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian dan pekerjaan-pekerjaan
yang bukan agraris hanya bersifat pedesaan bersifat waktu luang.
B.
Rumusan Masalah
1.Bagaimana perbedaaan hubungan antara
masyarkat pedesaan dan masyarakat perkotaan?
2.apa saja masalah yang terjadi di
perkotaan dan di pedesaan?
C. T ujuan Penulisan
A. Mampu menjelaskan perbedaan
masyarkat pedesaan dan masyarakat perkotaan
B. Mampu memahami masalah-masalah yang
terjadi di kota dan didesa.
BAB II
PEMBAHASAN
A . Perbedaan Masyarakat Pedesaan dengan
Masyarakat Perkotaan
1. Lingkungan Umum dan Orientasi terhadap Alam
Masyarakat pedesaan berhubungan kuat dengan alam. Penduduk yang tinggal didesa akan banyak ditentukan oleh kepercayaan-kepercayaan dan hukum-hukum alam. Tentu berbeda dengan penduduk kota yang kehidupannya "bebas" dari realitas alam. Padahal mata pencaharian juga menetukan relasi dan reaksi sosial.
2. Pekerjaan atau Mata Pencaharian
Mata pencaharian pedesaan adalah bertani dan berdagang. Sebab beberapa daerah pertanian tidak lepas dari kegiatan usaha atau industri. Sedangkan dimasyarakat kota mata pencahariannya cenderung terspesialisasi dan spesialisasi itu dapat dikembangkan.
3. Ukuran Komunitas
Komunitas pedesaan biasanya lebih kecil dari komunitas perkotaan terutama dalam mata pencaharian.
4. Kepadatan Penduduk
Penduduk desa kepadatannya lebih rendah dibandingkan dengan kepadatan penduduk kota.
5. Homogenitas dan Heterogenitas
Homogenitas sering nampak pada masyarakat pedesaan bila dibandingkan dengan masyarakat perkotaan. Dikota sebaliknya penduduknya heterogen, terdiri dari orang-orang dengan macam-macam subkultur dan kesenangan, kebudayaan dan mata pencaharian.
6. Diferensiasi Sosial
Keadaan heterogen dari penduduk kota berindikasi pentingnya derajat yang tinggi didalam diferensiasi sosial.
7. Pelapisan Sosial
Ada beberapa perbedaan "pelapisan sosial tidak resmi" antara masyarakat desa dan kota, antara lain:
a. pada masyarakat kota aspek kehidupan pekerjaan, ekonomi, atau sosial politik lebih banyak sistem
pelapisannya dibanding didesa.
b. pada masyarakat desa kesenjangan antara kelas ekstern dalam piramida sosial terlalu besar sedangkan
pada masyarakat kota jarak antara kals ekstern yang kaya dan miskin cukup besar.
c. pada umumnya masyarakat pedesaan cenderung berada pada klas menengah menurut ukuran desa
d. ketentuan kasta dan contoh-contoh perilaku yang dibutuhkan sitem kasta tidak banyak terdapat.
8. Mobilitas Sosial
Mobilitas wilayah dikota lebih sering ditemukan daripada didesa, dan segi-segi penting dari mobilitas tersebut adalah:
a. banyak penduduk yang pindah rumah ke rumah lain
b. waktu yang tersedia bagi penduduk kota untuk bepergian pe satuan penduduk lebih banyak dibandingkan
dengan orang-orang desa
c. bepergian setiap hari didalam atau diluar dari pusat penduduk
d. waktu luang dikota lebih sedikit dibandingkan didesa
9.InteraksiSosial
Perbedaan interaksi sosial didesa dan perkotaan yaitu masyarakat pedesaan lebih sedikit jumlahnya dan tingkat mobilitas sosialnya rendah maka kontak pribadi per individu lebih sedikit dan dalam kontak sosial berbeda secara kuantitatif maupun secara kualitatif.
10. Pengawasan Sosial
Tekanan sosial oleh masyarakat pedesaan lebih kuat karena kontaknya yang bersifat pribadi dan ramah tamah(informal) sedangkan dkota pengawasan sosial lebih bersifat formal, pribadi, dan peraturan lebih menyangkut masalah pelanggaran.
11. Pola Kepemimpinan
Menentukan kepemimpinan didaerah pedesaan cenderung banyak ditentukan oleh kualitas pribadi dari individu dibandingkan dengan dikota.
12. Standar Kehidupan
Dikota, dengan konsentrasin dan jumlah penduduk yang padat, tersedia dan ada kesanggupan dalam menyediakan kebutuhan tersebut dengakan didesa terkadang tida demikian.
13. Kesetiakawanan Sosial
Kesetiakawanan sosial atau kepaduan dan kesatuan pada masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan banyak ditentukan oleh masing-masing faktor yang berbeda.
14. Nilai dan Sistem Nilai
Nilai dan sitem nilai didesa dnegan dikota berbeda dan dapat diamati dalam kebiasaan, cara, dan norma yang berlaku.
1. Lingkungan Umum dan Orientasi terhadap Alam
Masyarakat pedesaan berhubungan kuat dengan alam. Penduduk yang tinggal didesa akan banyak ditentukan oleh kepercayaan-kepercayaan dan hukum-hukum alam. Tentu berbeda dengan penduduk kota yang kehidupannya "bebas" dari realitas alam. Padahal mata pencaharian juga menetukan relasi dan reaksi sosial.
2. Pekerjaan atau Mata Pencaharian
Mata pencaharian pedesaan adalah bertani dan berdagang. Sebab beberapa daerah pertanian tidak lepas dari kegiatan usaha atau industri. Sedangkan dimasyarakat kota mata pencahariannya cenderung terspesialisasi dan spesialisasi itu dapat dikembangkan.
3. Ukuran Komunitas
Komunitas pedesaan biasanya lebih kecil dari komunitas perkotaan terutama dalam mata pencaharian.
4. Kepadatan Penduduk
Penduduk desa kepadatannya lebih rendah dibandingkan dengan kepadatan penduduk kota.
5. Homogenitas dan Heterogenitas
Homogenitas sering nampak pada masyarakat pedesaan bila dibandingkan dengan masyarakat perkotaan. Dikota sebaliknya penduduknya heterogen, terdiri dari orang-orang dengan macam-macam subkultur dan kesenangan, kebudayaan dan mata pencaharian.
6. Diferensiasi Sosial
Keadaan heterogen dari penduduk kota berindikasi pentingnya derajat yang tinggi didalam diferensiasi sosial.
7. Pelapisan Sosial
Ada beberapa perbedaan "pelapisan sosial tidak resmi" antara masyarakat desa dan kota, antara lain:
a. pada masyarakat kota aspek kehidupan pekerjaan, ekonomi, atau sosial politik lebih banyak sistem
pelapisannya dibanding didesa.
b. pada masyarakat desa kesenjangan antara kelas ekstern dalam piramida sosial terlalu besar sedangkan
pada masyarakat kota jarak antara kals ekstern yang kaya dan miskin cukup besar.
c. pada umumnya masyarakat pedesaan cenderung berada pada klas menengah menurut ukuran desa
d. ketentuan kasta dan contoh-contoh perilaku yang dibutuhkan sitem kasta tidak banyak terdapat.
8. Mobilitas Sosial
Mobilitas wilayah dikota lebih sering ditemukan daripada didesa, dan segi-segi penting dari mobilitas tersebut adalah:
a. banyak penduduk yang pindah rumah ke rumah lain
b. waktu yang tersedia bagi penduduk kota untuk bepergian pe satuan penduduk lebih banyak dibandingkan
dengan orang-orang desa
c. bepergian setiap hari didalam atau diluar dari pusat penduduk
d. waktu luang dikota lebih sedikit dibandingkan didesa
9.InteraksiSosial
Perbedaan interaksi sosial didesa dan perkotaan yaitu masyarakat pedesaan lebih sedikit jumlahnya dan tingkat mobilitas sosialnya rendah maka kontak pribadi per individu lebih sedikit dan dalam kontak sosial berbeda secara kuantitatif maupun secara kualitatif.
10. Pengawasan Sosial
Tekanan sosial oleh masyarakat pedesaan lebih kuat karena kontaknya yang bersifat pribadi dan ramah tamah(informal) sedangkan dkota pengawasan sosial lebih bersifat formal, pribadi, dan peraturan lebih menyangkut masalah pelanggaran.
11. Pola Kepemimpinan
Menentukan kepemimpinan didaerah pedesaan cenderung banyak ditentukan oleh kualitas pribadi dari individu dibandingkan dengan dikota.
12. Standar Kehidupan
Dikota, dengan konsentrasin dan jumlah penduduk yang padat, tersedia dan ada kesanggupan dalam menyediakan kebutuhan tersebut dengakan didesa terkadang tida demikian.
13. Kesetiakawanan Sosial
Kesetiakawanan sosial atau kepaduan dan kesatuan pada masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan banyak ditentukan oleh masing-masing faktor yang berbeda.
14. Nilai dan Sistem Nilai
Nilai dan sitem nilai didesa dnegan dikota berbeda dan dapat diamati dalam kebiasaan, cara, dan norma yang berlaku.
A. MASYARAKAT
PERKOTAAN
Masyarakat perkotaan sering disebut juga urban community. Pengertian
masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupannya serta ciri-ciri
kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ada beberapa ciri
yang menonjol pada masyarakat kota, yaitu
- Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.
- Orang-orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain.
- Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
- Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota daripada warga desa.
- Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan.
- Jalan kehidupan yang cepat dikota-kota, mengakibatka pentingnya factor waktu bagi warga kota.
- Perubahan-perubahan social tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota-kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar.
B. MASYARAKAT
PEDESAAN
Masyarakat pedesaan selalu memiliki ciri-ciri atau dalam hidup bermasyarakat,
yang biasanya tampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi
tertentu, sebagian karakteristik dapat digeneralisasikan pada kehidupan
masyarakat desa di Jawa. Namun demikian, dengan adanya perubahan sosial
religius dan perkembangan era informasi dan teknologi, terkadang sebagian
karakteristik tersebut sudah “tidak berlaku”.
Masyarakat
pedesaan juga ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama
warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yagn amat kuat yang
hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan
dari masyarakat dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan
bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota
masyarakat, karena beranggapan sama-sama sebgai masyarakat yang saling
mencintai saling menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap
keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat.
B . Masalah-masalah yang terjadi di pedesaan
dan perkotaan
Masalah-masalah
perkotaan
1.Banjir
Penyebab banjir di DKI Jakarta, secara
umum terjadi karena dua faktor utama yakni faktor alam dan faktor manusia.
Penyebab banjir dari faktor alam antara lain karena lebih dari 40% kawasan di
DKI Jakarta berada di bawah muka air laut pasang. Sehingga Jakarta Utara
akan menjadi sangat rentan terhadap banjir saat ini. Berbagai faktor penyebab
memburuknya kondisi banjir Jakarta saat itu ialah pertumbuhan permukiman yang
tak terkendali disepanjang bantaran sungai, sedimentasi berat serta tidak
berfungsinya kanal-kanal dan sistem drainase yang memadai. Kondisi ini
diperparah oleh kecilnya kapasitas tampung sungai saat ini dibanding limpasan
(debit) air yang masuk ke Jakarta. Kapasitas sungai dan saluran makro ini
disebabkan karena konversi badan air untuk perumahan, sedimentasi dan
pembuangan sampah secara sembarangan
2.Urbanisasi
Berdasarkan survei penduduk antar
sensus (Supas) 1995, tingkat urbanisasi di Indonesia padatahun 1995 adalah
35,91 persen yang berarti bahwa 35,91 persen penduduk Indonesia tinggal
didaerah perkotaan. Tingkat ini telah meningkat dari sekitar 22,4 persen pada
tahun 1980 yanglalu. Sebaliknya proporsi penduduk yang tinggal di daerah
pedesaan menurun dari 77,6 persen pada tahun 1980 menjadi 64,09 persen
pada tahun 1995.Meningkatnya kepadatan penduduk perkotaan membawa dampak yang
sangat besar kepadatingkat kenyamanan yang tinggi. Kota seperti Jakarta
misalnya tidak dirancang untuk melayanimobilitas penduduk lebih dari 10 juta
orang. Dengan jumlah penduduk lebih dari 8 juta penduduk saat ini,
ditambah dengan 4-6 juta penduduk yang melaju dari berbagai kota
sekitar Jakarta, menjadikan Jakarta sangatlah sesak.
3.Kriminalitas
Kejahatan atau kriminalitas di
kota-kota besar sudah menjadi permasalahan sosial yang membuat semua warga yang
tinggal atau menetap menjadi resah, karena tingkat kriminalitas yang terus
meningkat setiap tahunnya.faktor penyebab Tingkat pengangguran yang tinggi ,
Kurangnya lapangan pekerjaan membuat tingkat kriminal juga meningkat karena
kurangnya lapangan pekerjaan danKemiskinan yang dialami oleh rakyat kecil
kadang membuat mereka berfikir untuk melakukan tindakan kriminal
Masalah yang ada pedesaan
1.
Pendidikan
Pada dasarnya, pendidikan yang baik itu haruslah mampu
menciptakan proses belajar mengajar yang efektif dan bermanfaat serta
menjadikan masyarakat pedesaan lebih terbuka dan akses terhadap pendidikan.
Seiring perkembangan zaman, pengertian pendidikan pun mengalami perkembangan.
Sehingga, pengertian pendidikan menurut beberapa ahli (pendidikan) berbeda, tetapi secara esenssial terdapat kesatuan unsur-unsur atau faktor-faktor yang terdapat di dalamnya, yaitu bahwa pendidikan menunjukkan suatu proses bimbingan, tuntunan atau pimpinan yang didalamnya mengandung unsur-unsur seperti pendidik, anak didik, tujuan dan lainnya.
Sehingga, pengertian pendidikan menurut beberapa ahli (pendidikan) berbeda, tetapi secara esenssial terdapat kesatuan unsur-unsur atau faktor-faktor yang terdapat di dalamnya, yaitu bahwa pendidikan menunjukkan suatu proses bimbingan, tuntunan atau pimpinan yang didalamnya mengandung unsur-unsur seperti pendidik, anak didik, tujuan dan lainnya.
Umumnya masyarakat pedesaan kurang begitu sadar akan
pentingnya pendidikan, Mereka lebih memilih mengajak anak-anak mereka berkebun
atau bertani, ketimbang menyekolahkan mereka. Alhasil banyak dari masyarakat
pedesaan yang buta tulis dan hitung. Oleh karena itu taraf hidup masyarakat
pedesaan relative
Salah satu kendala yang telah disadari oleh pemerintah
dalam bidang pendidikan di tanah air adalah kesenjangan dan ketidakadilan dalam
mengakses terutama pendidikan. Hal ini yang menyebabkan kesadaran masyarakat di
desa sangat kurang dan tidak antusias serta memahami akan pentingnya
pendidikan.
Selain itu, kendala lain negara berkembang termasuk Indonesia, untuk masa yang lama menghadapi empat hambatan besar dalam bidang pendidikan, yaitu:
1. Peninggalan penjajah dengan masyarakat yang tingkat pendidikannya sangat rendah,
2. Anggaran untuk bidang pendidikan yang rendah dan biasanya kalah bersaing dengan kebutuhan pembangunan bidang lainnya,
3. Anggaran yang rendah biasanya diarahkan pada bidang-bidang yang justru menguntungkan mereka yang relatif kaya,
4. Karena anggaran rendah, dalam pengelolaan pendidikan biasanya timbul pengelolaan yang tidak efisien.
Hal ini terlihat dimana pemerintah tidak saja mampu merancang penerapan kebijakan yang disukainya, tetapi juga menafsirkan ulang teks kebijakan sesuai preferensi kebijakannya, termasuk dalam bidang pendidikan. Dimana kebijakan disetujui, diterima, dan dilaksanakan oleh pranata pemerintah.
Selain itu, kendala lain negara berkembang termasuk Indonesia, untuk masa yang lama menghadapi empat hambatan besar dalam bidang pendidikan, yaitu:
1. Peninggalan penjajah dengan masyarakat yang tingkat pendidikannya sangat rendah,
2. Anggaran untuk bidang pendidikan yang rendah dan biasanya kalah bersaing dengan kebutuhan pembangunan bidang lainnya,
3. Anggaran yang rendah biasanya diarahkan pada bidang-bidang yang justru menguntungkan mereka yang relatif kaya,
4. Karena anggaran rendah, dalam pengelolaan pendidikan biasanya timbul pengelolaan yang tidak efisien.
Hal ini terlihat dimana pemerintah tidak saja mampu merancang penerapan kebijakan yang disukainya, tetapi juga menafsirkan ulang teks kebijakan sesuai preferensi kebijakannya, termasuk dalam bidang pendidikan. Dimana kebijakan disetujui, diterima, dan dilaksanakan oleh pranata pemerintah.
Manfaat pendidikan bagi masyarakat pedesaan sebagai
instrumen pembebas, yakni membebaskan masyarakat pedesaan dari belenggu
kemiskinan, keterbelakangan, kebodohan, dan penindasan. Selain itu, pendidikan
yang baik seharusnya berfungsi pula sebagai sarana pemberdayaan individu dan
masyarakat desa khususnya guna menghadapi masa depan. Pendidikan difokuskan
melalui sekolah, pesantren, kursus-kursus yang didirikan di pedesaan yang
masyarakatnya masih ‘buta’ akan ilmu.
Masyarakat pedesaan yang terberdayakan sebagai hasil pendidikan yang baik dapat memiliki nilai tambah dalam kehidupan yang tidak dimiliki oleh masyarakat yang tidak mengenyam pendidikan sama sekali. Sehingga jelas, peranan pendidikan sebagai kebutuhan pokok yang mendasar dan haruslah terpenuhi bagi masyarakat pedesaan dalam manfaat lainnya untuk meningkatkan taraf hidup dan kesajahteraan hidup yang berkelanjutan.
Masyarakat pedesaan yang terberdayakan sebagai hasil pendidikan yang baik dapat memiliki nilai tambah dalam kehidupan yang tidak dimiliki oleh masyarakat yang tidak mengenyam pendidikan sama sekali. Sehingga jelas, peranan pendidikan sebagai kebutuhan pokok yang mendasar dan haruslah terpenuhi bagi masyarakat pedesaan dalam manfaat lainnya untuk meningkatkan taraf hidup dan kesajahteraan hidup yang berkelanjutan.
2.
Tingginya angka kemiskinan
Dalam upaya percepatan pembangunan di segala bidang
masih terdapat beberapa kendala,antara lain masih tingginya angka penduduk
miskin, walaupun selama empat tahun
terakhir jumlah penduduk miskin mengalami penurunan sekitar 19,51% dari jumlah
penduduk miskin tahun 2001 yaitu sebanyak 164.125 jiwa. Dari penurunan jumlah
penduduk miskin tersebut sampai pada tahun 2005 jumlah penduduk miskin
masih sebanyak 132.125 jiwa atau 24,28 %.
terakhir jumlah penduduk miskin mengalami penurunan sekitar 19,51% dari jumlah
penduduk miskin tahun 2001 yaitu sebanyak 164.125 jiwa. Dari penurunan jumlah
penduduk miskin tersebut sampai pada tahun 2005 jumlah penduduk miskin
masih sebanyak 132.125 jiwa atau 24,28 %.
3.
Rendahnya kualitas Sumber Daya
Manusia
Peningkatan layanan pendidikan
sangat diperlukan dalam rangka meningkatkan kompetensi anak didik. Output
layanan pendidikan dengan pendekatan Indek Pembangunan Manusia (IPM) masih
menunjukkan kondisi yang jauh dari harapan. Indek Pembangunan Manusia
komponen pendidikan tahun 2004 menunjukkan angka 6,18 tahun atau masih lebih
rendah dari rata-rata IPM Jawa Timur dengan capai 6,55. Namun bila
dibandingkandengan IPM tahun 2003 terdapat kenaikan 0,13. Demikian pula segi
kesehatan.
masih banyak yang perlu mendapatkan perhatian, khususnya angka kematian ibu dan
anak dan kesakitan malaria masih relatif tingginya.
masih banyak yang perlu mendapatkan perhatian, khususnya angka kematian ibu dan
anak dan kesakitan malaria masih relatif tingginya.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang bisa saya
buat yaitu masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan diciptakan oleh Tuhan
YME. untuk saling membutuhkan dan terciptanya rasa saling ketergantungan satu
sama lain. Jangan sampai terjadi kesenjangan sosial antara masyarakat kota
dengan masyarakat desa karena justru itu akan membuat kerugian tersendiri karna
masyarakat desa tidak lepas dari masyarakat kota begitupun sebaliknya
masyarakat kota tidak bisa lepas dari masyarakat desa.
Masyarakat dalam arti luas adalah keseluruhan
hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan,
bangsa dan sebagainya. Sedangkan masyarakat dalam arti sempit adalah sekelompok
manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya teritotial, bangsa,
golongan dan sebagainya.
Masyarakat perkotaan adalah masyarakat yang tidak tertentu jumlah penduduknya dan lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan.
Masyarakat pedesaan adalah masyarakat yang kehidupannya masih dikuasai oleh adat istiadat lama.
Masyarakat perkotaan adalah masyarakat yang tidak tertentu jumlah penduduknya dan lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan.
Masyarakat pedesaan adalah masyarakat yang kehidupannya masih dikuasai oleh adat istiadat lama.
B.
SARAN
Saran saya yaitu masyrakat
pedesaan maupun masyarakat perkotaan harus saling menghormati satu sama lain,
selain itu juga masyarakat desa maupun kota harus bisa menjaga kebersihan dan
kesehatan lingkungan mereka agar
terhindar dari masalah-masalah yang tidak di inginkan.
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah
mewajibkan tobat dan mengharamkan keterus-menerusan berbuat maksiat .Dan kami
bersaksi bahwa tiada tuhan yang patut disenbah kecuali,Allah yang Maha Esa dan
tidak sesuatu pun yang dapat menyekutuinya ,yang mencatat semua amal – amal
hambanya . Dan kami bersaksi ,bahwa penerang alam dari kegelapan Nabi Muhammad
SAW adalah hamba dan utusannya,yang menjadi pilihan di antara orang-orang baik.
Semoga allah melimpahkan rahmat takzim dan keselamatan kepada beliau ,kepada
keluarga dan para sahabatnya yang menjadi pemimpin,dan tergolong orang-orang
baik.
Semoga Dengan adanya makalh ini Allah memberi manfaat kepada kita dan memberi
manfaat kepada semua orang islam,khususnya kepada si pembaca , karna
dialah tuhan yang maha pemberi segala sesuatu di alam semesta ini,hanya
kepadamulah kami menyembah dan meminta .. ..amieeen
PENULIS
09 DESEMBER 2013
0 komentar:
Posting Komentar